Memuat...
02 September 2025 13:25

Cara Mengetahui Apakah Kamu Stress

Bagikan artikel

Cara Mengetahui Apakah Kamu Stress

Suka Merasa Pusing dan Menilai ‘Kayanya Aku Stres Deh’?

 

Apa Itu Stress

     Stres adalah respons alami tubuh terhadap tuntutan atau tekanan, baik yang berasal dari lingkungan, situasi, maupun pikiran sendiri. Menurut American Psychological Association (APA, 2020), stres terjadi ketika seseorang merasa sumber daya yang dimilikinya tidak cukup untuk menghadapi tantangan yang ada. Stres dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti ketegangan emosional, kelelahan fisik, hingga perubahan perilaku. Dalam kadar tertentu, stres bersifat adaptif karena memicu tubuh untuk lebih waspada dan termotivasi. Namun, jika berlangsung terus-menerus tanpa pengelolaan yang tepat, stres dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, seperti menurunnya daya konsentrasi, gangguan tidur, hingga masalah kesehatan kronis. Memahami apa itu stres menjadi langkah awal untuk menemukan strategi pengelolaan yang efektif.

 

Apakah Kamu Stress?

     Tidak selalu mudah mengenali kapan kita sedang mengalami stres, karena gejalanya bisa muncul secara halus dan berbeda pada tiap orang. Beberapa tanda yang umum meliputi rasa lelah berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, perubahan pola tidur, mudah marah, atau kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya disukai. Dalam konteks pekerjaan atau perkuliahan, stres sering muncul saat beban tugas menumpuk, tenggat waktu semakin dekat, atau ketika ada tuntutan untuk selalu tampil sempurna. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), stres bukan hanya soal banyaknya tekanan, tetapi juga bagaimana kita memandang dan merespons situasi tersebut. Jika kamu merasa kewalahan, mudah tersinggung, atau bahkan sering sakit tanpa sebab yang jelas, ada kemungkinan tubuh dan pikiranmu sedang memberi sinyal bahwa kamu sedang stres. Mengenali tanda-tandanya sejak awal akan membantumu mengambil langkah tepat untuk mengelolanya.

 

Cara Mengatasi Stress?

     Mengatasi stres membutuhkan kombinasi strategi yang sesuai dengan penyebab dan tingkat stres yang dialami. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), ada dua pendekatan utama: problem-focused coping dan emotion-focused coping. Problem-focused coping dilakukan dengan mencari solusi langsung terhadap sumber masalah, seperti membuat rencana kerja yang lebih teratur, memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil, atau meminta bantuan dari rekan. Sedangkan emotion-focused coping bertujuan untuk mengelola emosi agar tetap tenang, misalnya dengan melakukan teknik relaksasi, olahraga, meditasi, atau menyalurkan perasaan melalui hobi. Selain itu, menjaga gaya hidup sehat—seperti tidur cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan membatasi kafein atau gula—juga berperan penting dalam menurunkan tingkat stres. Jangan ragu untuk mencari dukungan sosial dari teman, keluarga, atau tenaga profesional jika stres mulai mengganggu aktivitas harian. Dengan memahami dan mempraktikkan cara mengatasi stres secara konsisten, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan pikiran yang lebih jernih dan tenang.

 

     Untuk dapat mengenali potensi mu dengan baik, kalian dapat menemukan layanan asesmen psikologi terbaik hanya di biro psikologi resmi Assessment Indonesia, mitra terpercaya untuk kebutuhan psikotes.

 

Referensi:

Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer Publishing Company.

 

Bagikan