Hypnosis sering kali dipandang sebagai sesuatu yang misterius, padahal sebenarnya ia bekerja melalui mekanisme pikiran yang sangat alami. Pikiran manusia terdiri dari dua bagian utama: conscious mind (pikiran sadar) yang hanya mencakup sekitar 12%, dan subconscious mind (pikiran bawah sadar) yang menguasai sekitar 88%. Pikiran sadar berperan dalam proses logika, analisis, dan pengambilan keputusan sehari-hari, sedangkan pikiran bawah sadar menyimpan kebiasaan, emosi, memori jangka panjang, hingga respons otomatis yang membentuk perilaku kita. Melalui hypnosis, individu dibimbing menuju kondisi relaksasi mendalam yang memungkinkan akses lebih besar ke pikiran bawah sadar. Inilah yang menjadi dasar dari hypnotherapy, yaitu sebuah proses terapeutik yang menggunakan sugesti positif untuk membantu seseorang mengubah kebiasaan, mengelola emosi, atau meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik mereka.
Bagaimana Informasi Diproses oleh Pikiran
Setiap hari, kita menerima informasi dari panca indra: visual (penglihatan), auditori (pendengaran), kinestetik (sentuhan/gerakan), gustatory (rasa), dan olfactory (penciuman). Informasi ini pertama kali masuk ke conscious mind atau pikiran sadar, lalu diproses melalui sebuah “gerbang” yang disebut critical area. Critical area berfungsi sebagai tempat penyaringan sementara, di mana data dianalisis berdasarkan logika, pengalaman, etika, maupun fokus perhatian kita. Tingkat keaktifan critical area bisa berbeda-beda, tergantung pada kondisi emosi, minat, serta situasi yang sedang dihadapi. Setelah melewati proses tersebut, semua informasi akan terekam dalam subconscious mind.
Dalam konteks hypnotherapy, pemahaman mengenai alur informasi ini penting karena terapi bekerja dengan memanfaatkan akses ke subconscious mind, tempat menyimpan kebiasaan, emosi, dan keyakinan yang membentuk perilaku sehari-hari.
Proses Hipnosis dan Sugesti
Hipnosis merupakan proses menenangkan conscious mind sehingga aktivitas critical area melemah. Dalam kondisi inilah subconscious mind menjadi lebih mudah diakses, dan seseorang dianggap berada dalam hypnotic state. Namun, keberhasilan proses ini sangat dipengaruhi oleh tingkat hypnotistability atau kesiapan seseorang untuk dihipnosis. Beberapa faktor penting di antaranya adalah kesediaan klien untuk berpartisipasi secara sukarela tanpa penolakan, kemampuan memahami komunikasi dari hypnotherapist, serta kondisi fokus yang cukup baik (tidak dalam keadaan stres berat atau dipengaruhi zat seperti narkoba).
Selain itu, tingkat keberhasilan hipnosis juga berkaitan erat dengan suggestibility atau tingkat sugestivitas alami yang dimiliki setiap individu. Suggestibility ini berbeda-beda pada tiap orang, dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan tempat ia tumbuh, jenis profesi, maupun tingkat intelektual. Sugesti adalah rangkaian kata-kata atau kalimat yang disampaikan dengan cara tertentu, dalam situasi yang tepat, sehingga dapat memberikan pengaruh pada pikiran bawah sadar. Seseorang dianggap terpengaruh bila subconscious mind menyetujui sugesti tersebut. Inilah mengapa efektivitas hipnosis sangat bergantung pada kemampuan hypnotherapist dalam memberikan sugesti yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan klien. Dengan memahami perbedaan sugestivitas ini, hypnotherapist dapat menyesuaikan pendekatan komunikasi dan teknik yang digunakan, sehingga proses hypnotherapy menjadi lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan unik setiap klien.
Metode Dasar dalam Hypnotherapy
Suggestion Therapy merupakan salah satu metode hypnotherapy yang paling sederhana sekaligus paling sering digunakan. Teknik ini umumnya diterapkan pada kasus-kasus ringan dengan penyebab yang jelas, seperti meningkatkan motivasi belajar, membangun rasa percaya diri, atau memberikan dorongan untuk menjalani kebiasaan sehat. Prinsip dasarnya adalah penyampaian script berupa cerita atau saran yang relevan dengan permasalahan klien. Agar efektif, script ini perlu disusun dengan pengetahuan praktis seputar pemberdayaan diri serta pemahaman psikologi manusia.
Proses Suggestion Therapy biasanya berlangsung sekitar 15–20 menit, dengan kemungkinan adanya teknik deepening berulang untuk memperdalam kondisi relaksasi klien. Dalam keadaan ini, klien lebih terbuka menerima sugesti positif yang ditanamkan. Namun, perlu dicatat bahwa metode ini tidak cocok untuk permasalahan kompleks. Pada kasus-kasus mendalam yang melibatkan akar masalah psikologis, diperlukan teknik hypnotherapy lanjutan yang lebih komprehensif untuk menggali dan mengatasi permasalahan secara menyeluruh.
Untuk dapat mengenali potensimu dengan baik, kalian dapat menemukan layanan asesmen psikologi terbaik hanya di biro psikologi resmi Assessment Indonesia, mitra terpercaya untuk kebutuhan psikotes.
References
Purnomo, A. (2025). Professional Hypnotherapy. IBH (The Indonesian Board of Hypnotherapy).
 
             
                             
                             
                             
     
     
     
     
    