Dalam menghadapi masalah sehari-hari, banyak orang butuh bercerita atau curhat kepada teman dekat atau anggota keluarga. Hal ini wajar, karena teman dan keluarga sering menjadi orang pertama yang siap mendengarkan keluh kesah kita. Dengan berbagi cerita, beban emosional terasa lebih ringan, dan kita pun merasa tidak sendirian menghadapi situasi sulit. Dukungan ini sering kali memberi rasa nyaman dan melegakan, bahkan tanpa adanya solusi yang konkret. Namun, meskipun curhat sangat membantu, perannya berbeda dengan sesi terapi yang difasilitasi oleh seorang profesional. Untuk memahami perbedaan tersebut, penting bagi kita untuk mengenal terlebih dahulu konsep social support atau dukungan sosial.
Social Support
Dalam psikologi, social support umumnya dipahami sebagai sumber daya sosial yang dapat diandalkan individu ketika menghadapi masalah hidup maupun stresor sehari-hari (Thoits, 1995). Dukungan ini bisa datang dari teman, keluarga, rekan kerja, atau komunitas, dan terbukti memiliki peran penting dalam membantu seseorang merasa lebih kuat secara emosional. Dengan adanya dukungan sosial, individu tidak hanya mendapatkan tempat untuk berbagi cerita, tetapi juga merasakan keterhubungan, yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan.
Salah satu bentuk nyata dari social support adalah peer support atau dukungan sebaya. Penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama peer support terletak pada dampaknya yang positif terhadap kualitas hidup kelompok rentan (Mikołajczak-Degrauwe et al., 2023). Melalui interaksi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman serupa, individu bisa saling belajar dan merasakan inklusi sosial. Namun, peer support juga memiliki keterbatasan: terkadang relasi menjadi terlalu personal, atau sebaliknya, kurang efektif karena keterbatasan pengetahuan dan keahlian dari pihak yang memberi dukungan. Tantangan lain termasuk hambatan budaya dan bahasa, banyaknya peserta yang berhenti di tengah jalan, serta keterbatasan dalam mempertahankan keberlangsungan program dukungan sebaya.
Kemudian, penelitian Carter dan Janzen (1994) membedakan peran teman sebaya dan profesional dalam menangani masalah. Dukungan teman lebih sering dianggap efektif untuk masalah ringan hingga sedang, seperti kesulitan sekolah atau hubungan sosial. Namun, untuk isu serius seperti pemikiran bunuh diri, duka mendalam, atau kehamilan yang tidak direncanakan, tingkat kepercayaan terhadap kemampuan teman sebaya jauh lebih rendah dibandingkan profesional terlatih. Hal ini menekankan bahwa meskipun social support sangat penting, ada batas tertentu di mana intervensi dari terapis profesional lebih dibutuhkan.
Psikoterapi
Selain peran teman atau kelompok sebaya dalam memberikan dukungan emosional, ada situasi tertentu yang memerlukan bantuan dari tenaga profesional. Psikoterapi adalah proses profesional di mana psikolog menggunakan metode ilmiah yang teruji untuk membantu individu mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat dan efektif (APA, 2023). Melalui dialog yang aman dan tanpa penghakiman, psikoterapi memberikan ruang bagi individu untuk mengekspresikan diri sekaligus bekerja sama dengan psikolog dalam mengidentifikasi pola pikir maupun perilaku yang menghambat kesejahteraan mereka. Orang biasanya mencari psikoterapi ketika mengalami depresi, kecemasan, atau kemarahan berkepanjangan; menghadapi masalah hubungan; atau ketika peristiwa hidup tertentu, seperti perceraian, kehilangan orang tercinta, atau tekanan pekerjaan baru, menjadi terlalu berat untuk ditangani sendiri. Dengan demikian, psikoterapi melengkapi peran dukungan sosial dengan menyediakan intervensi yang lebih terarah dan berlandaskan bukti ilmiah.
Tanda-Tanda Anda Bisa Mendapat Manfaat dari Terapi:
- 
Merasa kewalahan dengan perasaan tidak berdaya dan sedih yang berlangsung lama. 
- 
Masalah tidak kunjung membaik meski sudah berusaha sendiri atau dibantu keluarga dan teman. 
- 
Sulit berkonsentrasi pada tugas kerja, studi, atau aktivitas sehari-hari lainnya. 
- 
Sering merasa cemas berlebihan, mudah khawatir, atau selalu membayangkan kemungkinan terburuk. 
- 
Perilaku tertentu mulai merugikan diri sendiri atau orang lain, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan, menggunakan narkoba, atau mudah bersikap agresif. 
Untuk dapat mengenali potensimu dengan baik, kalian dapat menemukan layanan asesmen psikologi terbaik hanya di biro psikologi resmi Assessment Indonesia, mitra terpercaya untuk kebutuhan psikotes.
References
APA. (2023, December 12). Understanding psychotherapy and how it works. American Psychological Association. https://www.apa.org/topics/psychotherapy/understanding
Carter, S. P., & Janzen, H. L. (1994). Peer counseling or peer support—there is a difference. Canadian Journal of School Psychology, 10(1), 36–42. https://doi.org/10.1177/082957359401000105
Mikołajczak-Degrauwe, K., Slimmen, S. R., Gillissen, D., de Bil, P., Bosmans, V., Keemink, C., Meyvis, I., & Fontein-Kuipers, Y. (2023). Strengths, weaknesses, opportunities and threats of peer support among disadvantaged groups: A rapid scoping review. International Journal of Nursing Sciences, 10(4). https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2023.09.002
Thoits, P. A. (1995). Stress, coping, and social support processes: Where are we? What next? Journal of Health and Social Behavior, 35(Extra issue), 53–79. https://doi.org/10.2307/2626957
 
             
                             
                             
                             
     
     
     
     
    