Memuat...
30 January 2025 20:45

Mengenal Burnout dan Cara Efektif Mengatasinya

Bagikan artikel

Stres adalah reaksi alami yang dapat dialami oleh siapa saja dalam berbagai situasi, tanpa memandang usia atau profesi. Biasanya, stres berkaitan dengan pekerjaan di mana seseorang merasa tertekan, namun tidak mendapatkan apresiasi atas usaha yang dilakukan. Ketika perasaan ini berkembang tanpa penanganan yang tepat, dan mengarah pada kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari serta interaksi sosial, kondisi tersebut dikenal dengan istilah burnout. Lantas, apa sebenarnya burnout itu dan bagaimana cara untuk mengatasinya? Berikut adalah penjelasan lengkapnya!

Apa Itu Burnout?

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang parah, yang disertai dengan penurunan motivasi dan kinerja, serta sikap negatif terhadap diri sendiri dan orang lain. Burnout biasanya terjadi karena tiga faktor utama, yaitu:

  1. Kelelahan: Merujuk pada kelelahan fisik, emosional, atau mental yang disebabkan oleh perasaan stres yang berlebihan. Kelelahan ini umumnya dipicu oleh tuntutan pekerjaan yang tidak seimbang.

  2. Depersonalisasi atau Sinisme: Mengacu pada sikap apatis atau perasaan terpisah dari pekerjaan serta orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Pada titik ini, seseorang mulai kehilangan rasa makna dalam pekerjaannya.

  3. Penurunan Efektivitas Kerja: Merupakan berkurangnya rasa efisiensi dalam bekerja, serta pencapaian yang dirasa kurang memuaskan meskipun telah melakukan usaha yang cukup besar.

Penyebab Burnout

Beberapa faktor dapat menyebabkan burnout, termasuk aspek pekerjaan, gaya hidup, dan kepribadian. Faktor pekerjaan yang sering menjadi pemicu antara lain adalah kurangnya apresiasi atas pekerjaan yang dilakukan, beban pekerjaan yang terlalu berat, lingkungan kerja yang tidak mendukung, pekerjaan yang monoton tanpa tantangan, atau merasa tidak memiliki kontrol atas pekerjaan yang dijalani.

Burnout juga dapat disebabkan oleh gaya hidup, seperti bekerja tanpa henti sehingga tidak ada waktu untuk beristirahat, atau merasa terbebani dengan banyaknya tugas yang tidak mendapat dukungan yang cukup dari orang lain. Kepribadian seseorang juga berperan penting dalam memicu burnout, terutama pada mereka yang cenderung perfeksionis, memiliki pandangan pesimis terhadap diri sendiri dan dunia, merasa harus mengendalikan segala hal, dan enggan meminta bantuan dari orang lain.

Gejala Burnout

Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kamu mungkin sedang mengalami burnout:

  • Merasa lelah secara terus-menerus.

  • Mengalami sakit kepala atau nyeri otot secara sering.

  • Terjadi perubahan pada pola makan dan kebiasaan tidur.

  • Merasa gagal dan meragukan kemampuan diri.

  • Kehilangan motivasi untuk bekerja atau beraktivitas.

  • Merasa tak berdaya dan kesepian.

  • Pandangan semakin negatif dan sinis terhadap segala hal.

  • Menurunnya rasa puas dan pencapaian dalam pekerjaan.

  • Menghindari tanggung jawab atau menarik diri dari tugas.

  • Menjauhkan diri dari interaksi sosial dengan orang lain.

  • Menunda pekerjaan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas.

  • Menggunakan makanan, obat-obatan, atau alkohol untuk melupakan perasaan tersebut.

  • Melepas kemarahan atau frustrasi kepada orang lain.

  • Menghindari pekerjaan dengan datang terlambat atau pulang lebih awal.

Cara Mengatasi Burnout

Jika kamu merasa mulai mengalami gejala burnout, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mengatasinya:

  1. Kenali Tanda-Tandanya: Sadari kapan kamu mulai merasa kelelahan berlebihan dan mulai mengganggu kualitas hidupmu. Ini adalah langkah pertama untuk mengatasi burnout.

  2. Habiskan Waktu dengan Orang Terdekat: Luangkan waktu bersama keluarga, teman, atau pasangan untuk menikmati waktu berkualitas tanpa memikirkan pekerjaan. Hal ini bisa membantu meredakan stres dan memberikan kebahagiaan.

  3. Kurangi Interaksi dengan Orang yang Menyebabkan Stres: Jika ada orang di sekitar yang membuatmu merasa negatif, cobalah untuk membatasi interaksi dengan mereka. Ini akan membantu mengurangi perasaan terbebani.

  4. Berikan Apresiasi pada Diri Sendiri: Jika orang lain tidak memberi pengakuan atas kerja kerasmu, belajarlah untuk menghargai dirimu sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, beri penghargaan untuk setiap pencapaian kecil.

  5. Jaga Keseimbangan Hidup: Mulailah mengatur waktu kerja dengan lebih efisien agar tidak terlalu banyak berlebihan. Usahakan untuk tetap memiliki waktu istirahat yang cukup, karena bekerja tanpa henti justru bisa merusak kesehatan mental dan fisik.

  6. Prioritaskan Diri Sendiri: Jika merasa kesulitan mengatur waktu, coba buat jadwal prioritas. Tentukan hal-hal yang paling penting dalam pekerjaan atau kehidupan pribadi dan beri perhatian lebih pada hal-hal tersebut.

  7. Perbaiki Gaya Hidup: Mulailah untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti makan dengan pola makan bergizi, berolahraga secara rutin, dan tidur yang cukup. Kondisi fisik yang sehat akan membantu meredakan tekanan mental dan menurunkan risiko burnout.

Biro psikologi Assessment Indonesia menyediakan jasa psikotes untuk berbagai kebutuhan asesmen psikologi, baik untuk individu maupun perusahaan. Layanan kami dirancang untuk memberikan hasil yang akurat dan terpercaya.

 

Bagikan