Bagaimana Terapi Pasangan Membantu Menemukan Keseimbangan antara Emosi, Kerentanan, dan Kebutuhan Narsistik?
Menjalin hubungan dengan seseorang yang memiliki Narcissistic Personality Disorder (NPD) bukanlah hal yang mudah. Sering kali pasangan merasa lelah karena harus berhadapan dengan kebutuhan besar akan pengakuan, kurangnya empati, atau pola komunikasi yang tidak seimbang. Namun, bukan berarti hubungan seperti ini tidak bisa diperbaiki. Terapi pasangan hadir sebagai ruang aman bagi kedua belah pihak untuk belajar memahami satu sama lain, memperbaiki cara berinteraksi, dan membangun pola hubungan yang lebih sehat. Dengan pendampingan yang tepat, pasangan dapat menemukan kembali keseimbangan, mengurangi konflik, dan menciptakan hubungan yang lebih hangat meski ada tantangan dari NPD.
Perjalanan Gangguan Kepribadian Narsistik
Perjalanan gangguan kepribadian narsistik (NPD) sering menimbulkan perdebatan karena setiap orang bisa menunjukkan pola yang berbeda seiring bertambahnya usia. Beberapa ahli berpendapat bahwa gejala NPD justru semakin memburuk, misalnya melalui krisis paruh baya, perubahan besar dalam karier, hingga ketidakstabilan hubungan. Namun, ada juga temuan yang menunjukkan bahwa sebagian individu dengan NPD perlahan dapat menyesuaikan diri. Tekanan sosial dan umpan balik negatif dari lingkungan bisa membuat mereka belajar mengendalikan perilaku yang merusak. Meski begitu, hasil jangka panjang tetap sangat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti adanya sifat antisosial atau kesulitan dalam membina hubungan yang sehat.
Peran Hubungan Intim dalam Perubahan pada Gangguan Kepribadian Narsistik
Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan NPD tetap memiliki peluang untuk berubah, terutama ketika mereka berhasil mencapai prestasi yang sangat berarti bagi diri mereka, seperti kelulusan kuliah atau pencapaian profesional tertentu. Keberhasilan ini sering kali membantu mereka menilai diri dengan lebih realistis, sehingga kebutuhan untuk berfantasi berlebihan atau melebih-lebihkan prestasi dapat berkurang. Namun, di sisi lain, kegagalan atau penolakan yang terlalu keras bisa memicu dampak serius, seperti depresi berat, penyalahgunaan zat, bahkan perilaku bunuh diri.
Dalam konteks ini, hubungan intim yang sehat memiliki peran penting. Relasi yang penuh kehangatan, pengertian, dan penerimaan dapat menjadi wadah penyembuhan alami bagi individu dengan NPD. Hubungan pasangan dapat memberikan “cermin” yang membantu mereka melihat diri lebih jujur sekaligus menumbuhkan kestabilan emosional. Meski tidak semua hubungan berjalan ideal, dalam kondisi tertentu individu dengan NPD mampu membangun relasi yang stabil bila kebutuhan mereka untuk diapresiasi dan diakui terpenuhi dengan cara yang sehat.
Dengan demikian, terapi pasangan tidak hanya berfokus pada penyelesaian konflik, tetapi juga bisa menjadi ruang pemulihan. Melalui hubungan yang mendukung, individu narsistik berpotensi menemukan kestabilan baru yang membuka jalan bagi perubahan positif dalam diri mereka.
Mengendalikan Perilaku “Acting Out”
Dalam hubungan, individu dengan kepribadian narsistik sering melampiaskan kemarahan melalui perilaku impulsif, seperti perselingkuhan atau pengeluaran berlebihan. Contohnya, membeli rumah baru tanpa sepengetahuan pasangan demi menutupi rasa terluka, yang akhirnya memicu krisis besar. Tindakan ini sering menjadi pola berulang yang merusak kepercayaan dan stabilitas hubungan.
Dalam terapi pasangan, penting menilai apakah individu mampu mengelola kemarahan secara sehat. Jika masih terus melampiaskan emosi lewat perilaku merusak, maka terapi individu perlu dilakukan terlebih dahulu. Dengan belajar mengungkapkan emosi secara terbuka, hubungan berpeluang menjadi lebih stabil dan aman bagi kedua pihak.
Pertahanan dan Kerentanan pada Narsisme
Kesombongan atau rasa superior pada individu narsistik sering kali hanyalah tameng untuk menutupi rasa rapuh dan takut ditolak. Dalam terapi, terapis perlu melihat sejauh mana mereka bisa membuka diri dan menunjukkan kerentanan.
Jika setiap intervensi ditanggapi dengan kemarahan atau penolakan, maka terapi pasangan akan sulit berkembang. Sebaliknya, kemampuan mengakui rasa takut kehilangan atau rasa tidak aman justru menjadi pintu masuk bagi perubahan. Terkadang, terapi individu yang berjalan bersamaan dibutuhkan agar mereka merasa cukup aman untuk menurunkan pertahanan, sehingga lebih siap menghadapi dinamika dalam hubungan.
Komplementaritas dalam Pemenuhan Kebutuhan Narsistik
Hubungan dengan individu narsistik bisa lebih berhasil jika sebagian kebutuhan narsistik terpenuhi dalam pasangan, misalnya rasa bangga terhadap pencapaian. Namun, keseimbangan harus tetap terjaga agar pasangan tidak kehilangan jati diri dengan terus-menerus menomorduakan kebutuhannya sendiri.
Jika kebutuhan narsistik tidak terpenuhi, individu cenderung mencari kompensasi melalui perselingkuhan atau tenggelam dalam pekerjaan. Hal ini membuat pasangan merasa terabaikan dan hubungan menjadi rapuh. Dalam kondisi seperti itu, terapi pasangan sulit berjalan. Pertolongan individu terlebih dahulu sering kali dibutuhkan agar kebutuhan narsistik dapat dikelola dengan lebih sehat dan hubungan bisa kembali menemukan keseimbangannya.
Kesimpulan
Krisis dalam hubungan sering kali menjadi titik balik bagi individu dengan gangguan kepribadian narsistik untuk mencari bantuan profesional. Terapi pasangan dapat menjadi sarana penting untuk memfasilitasi perubahan, terutama ketika hubungan yang intim berfungsi sebagai ruang penyembuhan. Namun, keberhasilan terapi sangat bergantung pada tiga faktor utama: kemampuan individu mengendalikan perilaku acting out, kesiapan untuk menurunkan pertahanan narsistik dan menunjukkan kerentanan, serta adanya keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan narsistik di dalam hubungan. Jika ketiga aspek ini dapat diakomodasi, terapi pasangan berpotensi membawa dampak positif yang signifikan. Untuk dapat mengenali potensimu dengan baik, kalian dapat menemukan layanan asesmen psikologi terbaik hanya di biro psikologi resmi Assessment Indonesia, mitra terpercaya untuk kebutuhan psikotes.
Referensi:
Links, P. S., & Stockwell, M. (2002). The role of couple therapy in the treatment of narcissistic personality disorder. American Journal of Psychotherapy, 56(4), 522–538. https://doi.org/10.1176/appi.psychotherapy.2002.56.4.522
 
             
                             
                             
                             
     
     
     
     
    