Pengertian Procrastinating Disorder
Prokrastinasi adalah kecenderungan menunda atau menangguhkan pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu. Perilaku ini seringkali tidak sekadar menunda secara sengaja, tetapi juga disertai perasaan bersalah, cemas, dan penurunan produktivitas. Banyak orang melakukan prokrastinasi bukan karena benar-benar tidak ingin menyelesaikan tugas, melainkan karena adanya hambatan psikologis yang membuat mereka kesulitan untuk memulai atau menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dalam jangka panjang, prokrastinasi dapat berdampak negatif terhadap prestasi akademik, karier, maupun kesehatan mental seseorang.
Prokrastinasi dalam Perspektif Temporal Motivation Theory (TMT)
Steel (2007, 2010) melalui Temporal Motivation Theory (TMT) menjelaskan bahwa prokrastinasi muncul ketika seseorang menunda tugas karena beberapa faktor utama:
- 
Persepsi rendah terhadap kemungkinan sukses – Individu merasa bahwa dirinya tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik, sehingga menunda pengerjaan sebagai bentuk penghindaran kegagalan. 
- 
Kurangnya nilai atau kesenangan dari tugas – Ketika seseorang tidak melihat manfaat atau merasa tidak ada hal yang menyenangkan dari tugas tersebut, motivasi untuk segera mengerjakannya akan menurun drastis. 
- 
Jarak waktu yang panjang antara usaha dan hasil – Jika imbalan atau konsekuensi dari suatu tugas baru dirasakan jauh di kemudian hari, individu cenderung menunda karena manfaatnya terasa abstrak dan tidak mendesak. 
Dari penjelasan ini, terlihat bahwa prokrastinasi bukan sekadar masalah manajemen waktu, melainkan juga berkaitan dengan cara individu memaknai nilai tugas, memperkirakan hasil, serta merasakan kedekatan antara usaha dengan konsekuensi yang diterima. Dengan kata lain, semakin jauh manfaat yang dirasakan dan semakin kecil keyakinan pada diri sendiri, maka semakin tinggi pula kecenderungan untuk menunda pekerjaan.
Jenis-jenis Procrastinating Disorder
Prokrastinasi tidak hanya berbentuk satu pola perilaku, tetapi memiliki berbagai jenis yang mencerminkan alasan serta mekanisme penundaan yang berbeda. Beberapa bentuk prokrastinasi yang umum antara lain:
- 
Prokrastinasi Akademik 
 Jenis ini sering ditemukan pada pelajar atau mahasiswa yang menunda tugas kuliah, belajar menghadapi ujian, atau menyelesaikan laporan. Biasanya terjadi karena rasa bosan, merasa tugas terlalu sulit, atau kurangnya motivasi.
- 
Prokrastinasi Keputusan 
 Individu menunda dalam membuat keputusan penting, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh rasa takut membuat kesalahan atau keraguan terhadap kemampuan diri.
- 
Prokrastinasi Perfeksionis 
 Tipe ini muncul ketika seseorang terlalu berfokus pada hasil yang sempurna. Karena takut gagal atau tidak memenuhi standar tinggi, ia cenderung menunda memulai atau menyelesaikan pekerjaan.
- 
Prokrastinasi Kesehatan 
 Sering kali orang menunda melakukan pemeriksaan kesehatan, berolahraga, atau mengubah gaya hidup meski sadar akan pentingnya. Alasan utamanya adalah rasa malas, takut mengetahui hasil buruk, atau menyepelekan kondisi diri.
- 
Prokrastinasi Keseharian (Daily Life Procrastination) 
 Bentuk ini terlihat dalam hal-hal sederhana, seperti menunda membersihkan rumah, membalas pesan, atau mengurus administrasi. Walaupun tampak kecil, jika menumpuk dapat menimbulkan stres dan mengganggu rutinitas.
Dengan memahami jenis-jenis prokrastinasi ini, kita dapat lebih mudah mengenali pola penundaan yang sering dilakukan serta mencari strategi yang sesuai untuk mengatasinya.
Untuk dapat mengenali potensi mu dengan baik, kalian dapat menemukan layanan asesmen psikologi terbaik hanya di biro psikologi resmi Assessment Indonesia, mitra terpercaya untuk kebutuhan psikotes.
Referensi:
Zacks, S., & Hen, M. (2018). Academic interventions for academic procrastination: A review of the literature. Journal of prevention & intervention in the community, 46(2), 117-130.
 
             
                             
                             
                             
     
     
     
     
    