Coping Style
Gimana Cara Kamu Mengatasi Masalah?
Apa Itu Coping Style
Coping style adalah pola perilaku yang secara dominan digunakan seseorang ketika menghadapi situasi baru atau tidak biasa. Pengertian ini mencakup dua aspek, yaitu sifat sementara (state) dan sifat yang lebih menetap (trait) dari respons seseorang. Dengan demikian, coping style tidak hanya muncul pada saat atau setelah menghadapi situasi penuh tekanan, tetapi juga dapat diamati dalam berbagai konteks kehidupan. Pendekatan ini menghilangkan kebutuhan untuk menilai tingkat stres yang dialami atau mempertanyakan sejauh mana situasi tersebut berlaku secara umum. Singkatnya, coping style merupakan cara khas setiap individu dalam merespons dan menyesuaikan diri terhadap kondisi yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
Jenis-jenis Coping Style
Secara umum, coping style dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pendekatan dan strategi yang digunakan individu ketika menghadapi suatu masalah atau situasi tertentu. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), coping style terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu problem-focused coping dan emotion-focused coping.
-
Problem-Focused Coping
Jenis coping ini berfokus pada usaha untuk mengatasi atau mengubah sumber masalah secara langsung. Individu yang menggunakan gaya coping ini cenderung mencari solusi, mengatur strategi, dan mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan situasi yang dihadapi. Contohnya, membuat rencana kerja yang lebih terstruktur saat menghadapi deadline ketat atau mencari informasi tambahan untuk memahami tugas yang sulit. -
Emotion-Focused Coping
Gaya coping ini lebih diarahkan untuk mengelola respon emosional terhadap situasi yang menekan, terutama ketika masalah sulit diubah atau diatasi secara langsung. Individu yang menerapkan emotion-focused coping biasanya menggunakan strategi seperti mencari dukungan emosional, meditasi, menulis jurnal, atau melakukan aktivitas yang menenangkan diri untuk mengurangi stres.
Selain dua kategori utama tersebut, beberapa penelitian juga mengidentifikasi gaya coping tambahan, seperti:
-
Avoidance Coping – Menghindari masalah atau situasi stres dengan mengalihkan perhatian pada hal lain, misalnya dengan hiburan, tidur berlebihan, atau menunda penyelesaian masalah.
-
Social Support Coping – Mengandalkan dukungan dari orang lain, baik berupa bantuan emosional maupun praktis, untuk membantu mengatasi situasi sulit.
Pemahaman terhadap jenis-jenis coping style ini penting agar individu dapat menyesuaikan strategi yang paling efektif sesuai dengan sifat permasalahan dan kondisi pribadi yang dihadapi.
Mengapa Coping Style Penting?
Coping style memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana seseorang merespon dan bertahan menghadapi berbagai tantangan hidup. Gaya coping yang efektif dapat membantu individu mengurangi tekanan emosional, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, serta menjaga kesehatan mental dan fisik. Sebaliknya, coping style yang kurang adaptif dapat memperburuk stres, menurunkan produktivitas, dan bahkan memicu masalah psikologis jangka panjang seperti kecemasan atau depresi.
Dengan memiliki gaya coping yang tepat, individu dapat:
-
Meningkatkan resiliensi, yaitu kemampuan untuk bangkit kembali dari pengalaman sulit.
-
Mengoptimalkan pengambilan keputusan, karena pikiran menjadi lebih jernih saat stres terkendali.
-
Menjaga hubungan sosial, sebab kemampuan mengelola emosi mencegah terjadinya konflik yang tidak perlu.
-
Mendukung kesehatan fisik, karena stres yang terkelola dengan baik dapat menurunkan risiko penyakit yang berhubungan dengan tekanan mental, seperti hipertensi atau gangguan tidur.
Pemilihan coping style yang sesuai juga penting karena tidak semua situasi membutuhkan pendekatan yang sama. Dalam kondisi yang dapat diubah, problem-focused coping mungkin lebih efektif, sedangkan pada situasi yang berada di luar kendali, emotion-focused coping dapat membantu menjaga keseimbangan emosi.
Untuk dapat mengenali potensi mu dengan baik, kalian dapat menemukan layanan asesmen psikologi terbaik hanya di biro psikologi resmi Assessment Indonesia, mitra terpercaya untuk kebutuhan psikotes.
Referensi:
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer Publishing Company.