Trauma adalah pengalaman yang hampir dialami oleh setiap orang dalam hidup mereka. Beberapa orang mungkin menghadapi peristiwa yang sangat menyakitkan, seperti kekerasan, pelecehan seksual, kecelakaan serius, atau kejadian-kejadian mengejutkan lainnya. Reaksi stres akibat trauma ini sangat wajar terjadi. Namun, bagaimana cara kita bisa berdamai dengan trauma yang telah terjadi? Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana proses penyembuhan dapat dilakukan.
Secara psikologis, trauma adalah dampak yang ditinggalkan oleh pengalaman yang merusak rasa aman, sehingga seseorang merasa tidak berdaya dan diliputi oleh rasa ketakutan. Kejadian traumatis dapat meninggalkan luka emosional yang bertahan lama, bahkan meski waktu telah berlalu. Seseorang yang mengalami trauma mungkin berjuang dengan perasaan, kenangan, dan kecemasan yang terus menghantui. Kondisi ini sering kali menyebabkan seseorang merasa terasing, mati rasa, atau kehilangan kemampuan untuk mempercayai orang lain. Proses pemulihan dari trauma ini tidak bisa dipaksakan atau diprediksi durasinya, karena setiap individu memiliki pengalaman dan kondisi emosional yang berbeda.
Ada berbagai penyebab trauma, seperti kecelakaan, kehilangan orang yang kita cintai, kekerasan, pelecehan seksual, atau pengabaian yang berlangsung lama. Gejala-gejala emosional dan psikologis yang muncul akibat trauma bisa sangat bervariasi, mulai dari penolakan, kebingungan, rasa bersalah, hingga perasaan terasing. Tidak jarang gejala fisik pun muncul, seperti gangguan tidur, kelelahan, detak jantung yang cepat, rasa sakit di tubuh, atau ketegangan otot. Dalam kasus yang lebih parah, trauma ini bisa berkembang menjadi PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Lalu, bagaimana kita bisa mulai berdamai dengan trauma masa lalu?
-
Jangan Menyendiri
Meskipun perasaan untuk menarik diri dari orang lain sangat kuat setelah mengalami trauma, hal ini justru bisa memperburuk keadaan. Usahakan untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang peduli padamu, baik itu keluarga atau teman-teman dekat. Tidak perlu terburu-buru menceritakan tentang trauma yang kamu alami. Fokuskan pada berinteraksi dengan mereka yang mendukungmu, dan kamu bisa mulai berbicara lebih dalam saat kamu merasa siap. -
Hadapi Trauma dengan Bertahap
Menghindari perasaan traumatis itu wajar, namun hal ini akan memperpanjang proses pemulihan. Pada akhirnya, kamu harus menghadapi trauma tersebut. Mulailah dengan kembali melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari secara perlahan, dan berikan dirimu waktu untuk pulih. Dukungan dari ahli kesehatan mental serta orang-orang terdekat akan sangat membantu kamu dalam proses ini. -
Perhatikan Kesehatan Dirimu
Mengutamakan perawatan diri sangat penting untuk pemulihan. Cobalah untuk mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, cukup tidur, dan temukan cara-cara yang bisa membantumu mengatasi stres seperti seni, musik, meditasi, atau menghabiskan waktu di luar ruangan. -
Bersabarlah dengan Proses Pemulihan
Proses penyembuhan dari trauma memerlukan waktu dan setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda. Mengalami perasaan yang kuat atau reaksi berlebihan terhadap kejadian menyedihkan adalah hal yang normal. Seiring waktu, kamu akan bisa mulai berdamai dengan pengalaman traumatis yang kamu alami.
Kapan Harus Mencari Bantuan Psikolog?
Tidak semua orang yang mengalami trauma membutuhkan bantuan dari seorang psikolog. Banyak orang bisa mengatasi trauma mereka dengan waktu dan dukungan yang tepat. Namun, ada kalanya kamu mungkin perlu mencari bantuan profesional. Berikut adalah beberapa tanda bahwa kamu perlu menemui seorang psikolog:
-
Kesulitan untuk melanjutkan aktivitas normal, baik di tempat kerja maupun di rumah.
-
Mengalami kecemasan atau depresi yang parah.
-
Merasa kesulitan membangun hubungan yang dekat dan memuaskan dengan orang lain.
-
Sering mengalami kenangan buruk atau mimpi buruk terkait trauma.
-
Menghindari hal-hal yang mengingatkanmu pada trauma.
-
Merasa mati rasa secara emosional atau terputus dari orang lain.
-
Menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk melupakan perasaan.
Menyembuhkan trauma bukanlah proses yang mudah. Dalam beberapa kasus, menghadapi trauma bisa terasa menyakitkan dan menakutkan. Oleh karena itu, penting untuk mencari seorang psikolog yang tepat yang dapat membantumu mengelola perasaan dan proses penyembuhan ini dengan cara yang sehat. Biro psikologi Assessment Indonesia dikenal sebagai pusat asesmen Indonesia yang memberikan berbagai layanan, termasuk jasa konseling, psikotes dan asesmen individu, dengan proses yang efisien dan hasil mendalam.