Memuat...
02 September 2025 13:18

Cara menghalau Overthinking

Bagikan artikel

 

Cara menghalau Overthinking

Capek ga kalau Overthinking mulu?

 

Pengertian Overthinking

     Secara umum, overthinking adalah kecenderungan untuk berpikir secara berlebihan dan terus-menerus terhadap suatu masalah, peristiwa, atau kemungkinan, hingga melampaui batas yang diperlukan untuk mengambil keputusan atau bertindak. Dalam kondisi ini, pikiran sering terjebak dalam analisis berulang, membayangkan skenario terburuk (catastrophizing), atau mengulang-ulang situasi masa lalu. Akibatnya, overthinking dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan menghambat kemampuan seseorang untuk fokus atau bertindak secara efektif. 

    Sebagai perbandingan, Sian Beilock juga meneliti terkait overthinking. Overthinking dalam aktivitas olahraga sering dianggap dapat menyebabkan apa yang dikenal sebagai “choking” atau “paralysis by analysis”, seperti yang dijelaskan oleh Sian Beilock (2011). Choking terjadi ketika seseorang terlalu banyak memikirkan perilaku yang biasanya dilakukan secara otomatis. Terlepas dari apakah ini adalah penjelasan yang paling meyakinkan tentang choking, kita semua dapat memahami pengalaman ketika terlalu banyak berpikir justru membuat kita kehilangan ritme alami kita. 

     Overthinking hanyalah salah satu cara seseorang berusaha terlalu keras, dan tentu saja ada cara lainnya. Di sini, diasumsikan bahwa salah satu cara paling umum kita berusaha terlalu keras untuk memahami orang lain adalah dengan mencoba memikirkan atau menebak-nebak kehidupan mental mereka.

     Simple nya tuh, kaya kamu banyak banget yang hal yang di-khawatirkan, biasanya sih tentang masa depan, relasi atau hubungan kamu dengan orang lain, ataupun hal-hal sederhana, biasanya, si overthinker ini akan memikirkan itu semua sebelum tertidur, atau kalau tidak bisa tidur. 

Apakah kamu seorang Overthinker?

     Seseorang dapat dikategorikan sebagai seorang overthinker adalah jika mereka secara terus-menerus terjebak dalam pola berpikir berlebihan yang memengaruhi emosi, perilaku, dan aktivitas sehari-hari. Overthinking biasanya ditandai dengan kesulitan menghentikan pikiran yang berputar pada suatu masalah, kejadian masa lalu, atau kemungkinan di masa depan, meskipun hal tersebut sudah tidak relevan atau tidak menghasilkan solusi baru. Kondisi ini juga kerap membuat seseorang mengalami analysis paralysis, yaitu kebingungan dan keraguan untuk bertindak karena terlalu banyak mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Selain itu, overthinker cenderung fokus pada skenario terburuk (catastrophizing), mengulang-ulang kejadian masa lalu (rumination), dan sulit melepaskan rasa bersalah atau penyesalan. Dalam jangka panjang, pola pikir ini dapat menimbulkan ketegangan emosional maupun fisik, seperti sulit tidur, sakit kepala, atau kelelahan. Jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus hingga mengganggu produktivitas, hubungan sosial, dan kesehatan mental, maka seseorang dapat digolongkan sebagai overthinker.

 

Gimana biar Overthinking kamu bisa berkurang?

     Mengurangi overthinking bisa dimulai dengan menyadari saat pikiran mulai berputar tanpa arah, lalu berhenti sejenak dan menarik napas dalam untuk fokus ke momen sekarang. Menulis pikiran di jurnal membantu meringankan beban di kepala, sementara membatasi waktu untuk memikirkan suatu masalah mencegah analisis berlebihan. Fokuslah pada hal-hal yang bisa dikendalikan, dan alihkan energi ke aktivitas positif seperti olahraga, hobi, atau ngobrol dengan teman. Terakhir, belajar menerima bahwa tidak semua hal harus sempurna akan membuat pikiran lebih ringan dan tenang.

     Untuk dapat mengenali potensi mu dengan baik, kalian dapat menemukan layanan asesmen psikologi terbaik hanya di biro psikologi resmi Assessment Indonesia, mitra terpercaya untuk kebutuhan psikotes.

 

Referensi:

Talbert, B. (2017). Overthinking and other minds: The analysis paralysis. Social Epistemology, 31(6), 545-556.

 

Bagikan